jc divisiong |
(Pada saat pagi menjelang siang) Jaka bersiap berangkat pergi menuju kampus, melihat temannya dadang masih saja tidur, jaka pun membangunkannya.
Jaka: “Dang mau ngampus ga oy..., hey dang..” (sambil terus menggoyang-goyang tubuh dadang, karena kesal dadang tidak kunjung bangun, jaka pun keluar dan meminta tolong kepada iman Teman kostan di sebelahnya)
Jaka: “oy man ! bangunin si dadang lah, kebluk dia mah males jadinya”
Iman: (sedang karaoke lagu arab) “ siap jak, nanti saya bangunin”
Jaka: “ok, duluan ya man “ jaka pun pergi kuliah.
2. Ext – gang
Di perjalanan menuju kampus jaka menelusuri gang yang sepi, dia merasa gelisah, dengan hati-hati ia mengawasi keadaan di sekitarnya, pada saat jaka merasa keadaan sudah sepi, jaka mengeluarkan sabu dari sela-sela saku tasnya. Dia menaburkan sabu di tangannya dan langsung menghisapnya. Kemudian cepat memasukan plastic sabu yang sduah kosong ke dalam tas nya.
3. Int – kelas
(Susana kampus dengan ciri khasnya penuh suara mahasiswa yang sedang beristiharat),
(Jaka biasa duduk di bangku paling belakang, dengan wajah yang terlihat seperti orang yang mabuk, dia duduk dengan santainya) (Dosen datang, mahasiswa masuk kelas termasuk dadang) (Dosen memulai kuliah) (Dadang datang, langsung mengusir Robert yang duduk disebelah jaka)
Dadang: “Parah lu jek, ga ngebangunin malah pergi duluan, untung gua dateng pas sama dosen, sarap ! sekali lagi gue telat gue harus ngulang taun depan”
(Jaka terdiam cuek, masih menikmati efek obat yang tadi ia pakai) (Dadang memperhatikan dosen sambil terus mencari kesibukan sendiri) (Dadang pun ngupil, lalu dengan iseng dipeperkannya ke baju jaka) (jaka cuek, dadang senyum kecil)
4. Ext- lorong kampus
(Jaka mengeluarkan handphone, lalu mengsms bang alex Bandar sabu untuk kembali memesan) (jaka mengetik sms, dan menerima balesan dari bang alex)
5. Fade in Ext – Lorong / gedung kosong
Jaka : “aduh mana nih bang alex janjian jam 3 malah belum datang juga”
(Setelah lama jaka menunggu terlihat lah sosok sang bandar bang alex dengan bodyguardnya nampak dari kejauhan, jaka pun dengan semangat melambai ke arah bang alex.)
(Bang alex berjalan dengan perlahan. Jaka di bagian lain menunggu bang alex yang tak kunjung sampai juga dia pun melakukan berbagai hal. Merokok, bermain dengan anak yang lewat, bahkan sampe tertidur.)
(Bang alex dan bodyguardnya veveng menghampiri jaka)
Bang Alex: “sorry brow, gua lama takut ada polisi di sekitar lu, makanya gua observasi dulu.” (senyum menyebalkan)
(Bang Alex menerima telepon)
Bang Alex: “sorry sorry, veng urus dia gua ada telpon penting dulu.”
(Bang alex sedikit menjauh)
Veveng: “butuh berapa lu?” (tampang yg sangar dengan suara cempreng)
Jaka: ( muka heran) “eh kok suaranya gitu bang?”
Veveng: (sedikit marah) “ga boleh hah?”
Jaka: “ boleh boleh bang.” (sedikit takut) “10 aja bang”
Veveng: (mengeluarkan paket, lalu memberikannya dengan sembunyi-sembunyi sambil memeluk jaka) “ nih nih nih, mana duitnya?” (jaka yg merasa pengap memberikan uangnya disela-sela pelukan tsb)
Bang alex: “ Gimana, beres?” “Baguuuuss” (tertawa menyebalkan)
6. Int – kostan
Melihat suasana kosong Jaka dengan gesit langsung menutup rapat pintu kamar kostnya dan mengeluarkan barang yang telah ia beli dari bang alex, dibukanya sabu dengan perlahan dan hati-hati, lalu ditaburkan ke tangan dan langsung dihisap, jaka pun tertawa.
Tak lama setelah itu jaka mendapati hpnya bergetar, sms dari dadang bahwa ia tidak akan pulang lantaran ingin menginap untuk mengerjakan tugas yang di rumah robert.
Jaka:“ha ha ha, pesta nih kalo gini ceritanya hahha”
Sambil melanjutkan menghisap sabu, tak lama kemudian terdengar ceramah pengajian mesjid dekat kostanya mengenai kematian dan siksa kubur, mendengar ceramah itu jaka pun malah tertawa semakin kencang
Jaka: “aaahh ustad sotau loooh, emang dia tau mati tuh kaya gimanaaa. Ha ha ha”
Jaka terus melanjutkan menghisap sabu, setelah kesekian kalinya menghisap jaka overdosis akibat terlalu banyak menghisap sabu.
Ditengah overdosisnya terdengar kembali ceramah masjid yang ia dengar sebelumnya, setelah itu jaka pun kehilangan kesadarannya.
7. Kostan
Dadang yang tadinya ingin menginap dirumah teman, ternyata kembali ke kosan untuk membawa beberapa baju dan perlengkapan lainnya, sambil memeriksa handphone dadang membuka pintu kamar kostnya menggunakan kepala, ia malah terbentur tembok dan mengaduh kesakitan.
Mendengar itu Siska keluar dari kamar kostnya, dilihatnya dadang sedang mengusap-usap kepala
Siska: “A dadang kenapa?”
Dadang: “engga kok, ga apa-apa”(sambil menahan sakit, dan ingin terlihat kece)
Siska: “Jaka ga ada di kamar?”
Dadang: ”kayanya ga ada”
Siska: “terus a dadang mau gimana?”
Dadang: “ga tau”
Siska: “yaudah atuh, ditinggal dulu ya a”
Dadang: “siska mau kemanaaa?”
Siska: “ Mau cari makan a”
Dadang: “ Boleh aa dadeng ikut?”
Siska: “ (senyum) boleh atuh” ( lalu balik badan dan pergi)
Dadang: (bergaya mengusap kepala, tak sadar kepalanya sedang sakit lalu meringis sambil lari menyusul siska)
8. Int – kosan
(iman memakai singlet dan celana pendek)
Iman keluar dari kamarnya, dan berniat untuk meminta beras ke kamar jaka dan dadang tempat biasa ia mengadu nasib, ia pun mengetuk pintu kamar kost dadang dan jaka.
Iman: “Perasaan tadi kaya ada suara si dadang tapi kok ga ada yang buka pintu ?”
Iman: (Diketuknya kembali pintu kamar kost) “jakaaaa, dadaaang” (ala anak kecil nyampeur) (tak ada respon) ( Karena tak kuat menahan lapar iman pun membuka pintunya).
Iman: “jak gue minta berrr…” (Ketika membuka pintu iman terkejut lantaran melihat jaka sudah terkapar dengan mulut penuh dengan busa, panik iman pun bergegas keluar kamar kost dan mencari beberapa orang untuk mengangkat dan membawa jaka ke rumah sakit, ia pun bertemu dengan robert yang kebetulan ingin menjemput dadang ke rumahnya.)
Iman : “bet, sini buruan penting”
Robert: “penting apaan ?“
Iman: “udah buruan” sambil menarik turun dari motornya,( setelah masuk kosan robert pun terkejut dan langsung membawa jaka kerumah sakit dengan iman)
9. Int – kostan
3 bulan pun berlalu jaka selesai melakukan perawatan dan rehabilitasi kembali ke kosan, saat memasuki kamar, di dapati dadang sedang meratapi poto wanita sambil merokok,. Melihat dadang langsung menoleh dan melihat jaka tersenyum, dadang pun naik pitam dan memarahi jaka habis-habisan,
Dadang : “dasar lu goblok, make yang gituan!” gue kira muka lu gitu emang elu tolol!” parah lu jek”
Jaka: “maafin gua dang, gua kejebak Bandar sialan itu, makannya gua make”
(iman datang)
Iman: “ weeehh jek udah sehat lu?” “ sukur sukur, gua jadi bisa minta beras lagi, si dadang mah pelit jek” (iman kemudian dislepet dadang)
Jaka: (senyum) “ iya man, gua sekarang mau berenti, gua mau tobat, ngeri, pas gua overdosis dalam otak gua ada suara ceramah tentang siksa kubur, bikin gua bener-bener takut”
Jaka: “ dang bantu gue ngejauhin narkoba, nih gua udah dikasih resep dokter, elu tinggal ngingetin gue.” (memberi kresek obat ke dadang)
Jaka: “ man, ajarin lagi gue solat”
(backsound arab)
Dadang: “ gua juga man!” ngeri denger cerita si kampret nih.
10. Int & ext – kosan dan tempat lain
(Iman mengajarkan solat kepada jaka, karena jaka lupa lantaran jarang beribadah)
(jaka kembali sakau dadang pun datang membawakan resep obat yang ia dapat dari dokter)
(Perubahan nampak pada diri jaka yang selama ini sering terlihat kusam menjadi lebih cerah)
(teras kelas) (dadang sedang mengobrol dengan perempuan sambil ngerokok, lalu datang jaka mengambil rokoknya)
Dadang: “heeeuuhh kampret!!”
Dadang: “ bentar neng a dadeng mah harus sambil ngeroko biar cerdas” (mengeluarkan bungkus rokok, yang ternyata kosong) ( memasukan lagi bungkus rokoknya ke saku)
Cewe: “ a dadeng kenapa ga jadi ngeroko?”
Dadang: “ ah dipikir-pikir mah mau berenti ngerokok”
(kelas) dadang kembali memeperkan kotoran hidung, tetapi kali ini malah dipukuli jaka.
Dosen: “ itu apa rebut-ribut?” (jaka dan dadang diam) ( penghapus white board melayang ke mereka)
11. Ext – lorong/ gedung kosong
(Jaka kembali menghubungi bang alex)
(bang alex tetap lama datang)
(bang alex mendekat, lalu langsung ditangkap polisi yang berpakaian preman dan sembunyi)
Polisi : “terima kasih atas bantuan sodara, akhirnya pihak kepolisian berhasil menagkap bandar narkoba kelas curut yang telah meresah kan warga ini, ”
Polisi menjabat tangan jaka, dadang dan iman yang ikut menggerebeg. (polisi pergi)
Jaka: “ makasih bro, untung ada kalian, gue janji ga akan nyentuh yang gituan lagi”
Dadang: “ gua juga jek, mending nyentuh siska aja gua mah”
Iman: “ astagfirullah” (tertawa)
(lari menuju pintu lorong jauh)
Selesai
0 comments:
Post a Comment